Skip to main content

13 Tahun

google search

“Kau memang benar-benar biadab.” Sosokmu tinggi menjulang mentapku tajam.
“Kautahu aku tetap hidup hingga kini, meski kau tak menginginkannya.” Wajahmu menyeringai, matamu melotot tajam serasa ingin menembus dua bola mataku. Kuingat 13 tahun lalu saat aku tak menginginkanmu. Hari-hari setelahnya adalah hari-hari terberat dalam hidupku. Kamu setiap malam datang dalam mimpiku, menangis dan tertawa yang membuatku rindu. Aku terjerat dan terpikat olehmu, tanpa ragu.
Setiap tahun kamu datang, di tanggal yang sama dalam mimpi dan anganku. Bayang cerita yang orang lain anggap sebuah cerita semu. Sedang pada kenyataanya saat kamu datang, kamu selalu mengingatkanku akan sesuatu. Meski itu dua atau satu kalimat yang membuatku menggigil dalam rindu ingin memelukmu.
“Sekarang kaumenyesal telah mengabaikanku, meninggalkanku?” tanyamu dengan nada sinis. Aku tergugu. Sungguh andai aku diberi kesempatan kedua, apapun…apapun akan kulakukan meskipun dunia membenciku, menolakku. Kamu cintaku, anugerah terindah dalam hidupku.
“Bolehkah aku memelukmu, sekali saja? Aku mencintaimu.” Harapku padamu. Kamu hanya tertawa.
“Cinta? Setelah apa yang kaulakukan padaku itu kau namakan cinta? Aku tidak percaya.” Teriakanmu semakin membuatku luka. Kau tampan, kaugagah, kau mirip dengan …. Oh Tuhan, aku sungguh tak peduli kamu mirip siapa. Luka ini butuh penawarnya. Luka yang kutorehkan sendiri karena kebodohanku.
Aku memang tak punya kekuatan lagi untuk membuatmu kembali di sini. Kuingat lagi 13 tahun yang lalu saat kaukupaksa keluar dari rahimku, padahal nyawamu telah ditiupkan. Aku tak menginginkanmu saat itu, lelaki yang telah menyebabkanmu bersemayam di rahimku telah lenyap dimakan mega-mega di angkasa hingga tak kuketahui rimbanya. (end)
#30DWC
#OneDayOnePost
#Day16
#UntukSiSulungYangGenapBerusia13tahun

Comments

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,