Skip to main content

Refleksi Kelas Fiksi : Cinta Tak Bertepi

google search

Cinta? Apa sesungguhnya cinta itu? Aku sendiri tidak bisa mendefinisikannya, hanya rasa itu membelengguku untuk tetap tinggal. Meski terkadang ada keinginan untuk pergi. Namun, rasa itu yang tetap membawaku kembali.
Inilah ODOP. Inilah kelas Fiksi ODOP, sebuah tanggung jawab baru. Di mana rumah kecil keduaku, tempat aku menghabiskan waktu di antara selipan waktu di dunia nyataku. Kukatakan semuanya kujalankan dengan rasa sepenuh cinta, meski pada kenyataanya cinta saja tetap tidak cukup memberikan semuanya hingga kemudian kita semua akan besorak dan berteriak mengucapkan satu kata “Sempurna”.
Kelas fiksi ODOP, di sinilah rumah kecilku. Di mana aku hanya bisa menghidangkan apa yang bisa kuramu. Meski aku tahu masih banyak hal yang harusnya bisa kupersembahkan demi kebaikan kalian semua, anak-anakku, saudara-saudaraku. Namun semuanya kucatat dalam pikiranku. Suatu hari nanti, aku berjanji memberikan yang seharusnya ketika aku mampu. Seperti ketika anak-anakku merengek meminta sepatu baru, sedang uang didalam dompetku hanya cukup untuk membeli sepuluh potong tahu. Akan kubisikkan pada telinga-telinga mereka yang mungil sebuah kalimat kesabaran untuk menunggu saat itu datang, saat aku mampu membelikan anak-anakku sepatu baru.
Kalian seperti anak-anak yang lahir dari rahimku. Mahluk-mahluk yang Tuhan takdirkan lahir dari rahim meski pada kenyataanya anak-anakku tetaplah orang lain, yang mempunyai mimpi dan keinginan sendiri.  Aku hanya bisa memberi mereka semangat dan nasehat, dan terselip doa agar mereka tetap mencapai satu tujuan, impian. Jika dengan anak-anakku ada ikatan darah, lalu ikatan apa yang membuat kita tetap berkumpul di sini?
Kutatap wajah kalian yang terkadang layu ketika datang menemuiku. Tidak mengapa, kalian tetap kucinta dan kan kupeluk satu-satu, kan kujamu seperti yang kalian mau. Rumah kecil ini memang tak memiliki semua ilmu. Seperti anak-anakku yang kelak akan mengelana mencari ilmu karena ibunya tak mampu memberi semua itu. Kemudian aku akan menatap punggung mereka yan menghilang, dan suatu hari nanti mereka datang dan bersorak gembira karena telah mendapatkan apa yang mereka impikan.
Rumah kecil ini tempat kalian singgah, di dalamnya ada aroma kerinduan yang tak pernah pupus, bercengkerama sesaat kemudian kalian melesat pergi menuju mimpi dan sepi lagi. Tak mengapa, hidup memang seperti itu, ada hiruk pikuk dan ada senyap.
Aku hanya berkhayal, suatu hari nanti kalian akan seperti anak gadisku yang berkata dengan mata binarnya,”Ibu, ada lelaki shalih yang akan meminangku.” Kemudian aku akan mengangguk setuju dan memeluk erat anak gadisku karena telah menemukan seorang pendamping hidup yang tak kuragu. Itu seperti saat dimana kalian akan dilamar oleh penerbit yang tidak lagi kalian ragu. Semoga suatu hari nanti, rumah kecil ini akan mendengar berita itu dari kalian satu persatu.

Dengan penuh Cinta
Dari kubikle yang memandangku bisu
Penjara ternyaman yang dibilang teman-temanku

Batam, 9 Januari 2018

Comments

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,