google search |
Satu hal yang
kuingin kautahu, bahwa rindu itu menyiksa. Ini seperti sebuah penyakit. Sakit
yang tiada obatnya. Kaumenghilang begitu saja. Rumahmu yang senyap hanya
berhiaskan laba-laba yang menatapku tajam. Rumahmu gelap, penuh lamat yang
menghias dinding kusamnya. Kau di mana?
Kautahu hatiku telah
renta, bersemayam dalam tubuh tua. Di dalamnya ada bilik-bilik kenangan yang
bersemayam bayangmu. Apakah kenangan dan rindu yang menggelung hatiku bisa
meninggalkan tubuhku begitu saja? Andai bisa, kuingin mengusir mereka ketika
baru tumbuh barang setitik saja.
Rindu ini menyesap
nafasku. Mencekik urat nadi. Tubuhku mengejang. Sekarat. Berat. Sukma melayang
tanpa rasa, selain sesak rindu yang menyumpal rongga dada. Bibirku menggigil,
kemudian kuteriakkan kata-kata,”Aku ingin dunia tanpa rindu dan kenangan.”
Sekejap mata, aku
melayang-layang. Gelap berganti kilat silih berganti menyapu retina. Di tepi
sebuah danau kini aku berada. “Inilah dunia tanpa rindu dan kenangan.” Sebuah
suara terdengar di telinga. Tetapi apakah kautahu, jika rindu dan kenangan tentangmu
masih menggema di dada? Lalu, kapan rindu dan kenangan ini akan sirna?
#Days1
#30DWC
#OneDayOnePost
#UntukSeorangTeman
Comments
Post a Comment