Skip to main content

Si Boss dan Bekalnya

IGnya mbak Widhyanua

Gue selalu iri melihat lelaki paruh baya itu. Dia boss gue. Namun gaya hidupnya terlihat elegan. Setiap pagi dia akan masuk ke ruangan berukuran 6x10 m ini pada jam yang selalu tepat. Ucapan selamat pagi dari bibirnya menyapa seluruh isi ruangan. Tangan kanannya menenteng tas bermerek Tupperware. Dan gue selalu penasaran dengan apa yang di dalamnya.
Boss gue itu pasti gajinya berkali-kali lipat dibanding gue. Namun, dia tetep pede dengan bekalnya. Nggak pernah dia makan siang bareng rekan-rekan boss yang lain. Pernah suatu pagi boss gue manggil saat dia lagi sarapan.  Dia sedang mengupas ubi kukus putih. Gue ditawarin. Tapi gue segan banget mau ambil. Secara boss gue itu cara makanya kelihatan kalau masakannya lezat banget, padahal sepertinya cuman ubi rebus.
Tapi boss gue tetep nyuruh untuk mengambil ubi kukus itu. Demi menghormatinya, gue ambil sepotong. Dan ternyata rasanya sangat manis dan gurih (pengin lagi-dalam hati). Sambil menghabiskan sepotong ubi kukus itu, boss gue bercerita kalau istrinya itu pandai memasak. Kemudian dia menunjukkan menu makan siangnya. Ikan mujair goreng;salah satu ikan sungai yang gue juga suka;dengan sayur asam plus sambal merah. Sepertinya lezat sekali. 
Suatu sore saat gue pulang kerja, boss gue nawarin tumpangan. Memang sih hujan turun dari tadi siang, sepertinya rinainya nggak akan berhenti. Sekali lagi, demi menghormati beliau dan tentunya menghemat ongkos transportasi maka gue terima tawarannya. Selama perjalanan, boss gue bercerita kalau setiap hari menu yang dimasak istrinya selalu berbeda dan dia selalu ketagihan untuk selalu menyantap masakannya. Dia juga bilang kalau nggak malu jika harus makan bekal yang dibawanya setiap hari, meski jabatan dia di sana adalah senior manager. Gue nanya, apa sedari dulu istrinya memang sudah pandai memasak? Dia bilang tidak. Kemudian dia bercerita jika dulu istrinya kemudian rajin mencoba setiap menu masakan. Tapi kata boss gue, biayanya nggak sedikit. Gimana biayanya nggak sedikit coba, kalau setiap hasil masakan yang gagal langsung berakhir di tempat sampah. Boss gue bercerita sambil cengar cengir. Namun kata dia, semuanya nggak sia-sia. Kini, boss gue jatuh cinta semua jenis masakan istrinya.
Melihat gue yang sedikit baper atas cerita istrinya yang pandai masak, si boss pesen kalau kelak gue udah dapat istri, gue harus kasih kesempatan istri gue untuk bereksplorasi mencoba resep makanan dan tentunya nyediain dananya yang katanya nggak sedikit.

Nah, itu cerita gue dengan si boss setahun lalu. Sekarang gue udah menikah, empat bulan lalu. Pagi ini si boss mendekati kubikel gue dan nanya, apakah istri gue pandai memasak? Kalau nggak pandai memasak, apakah istri gue rajin eksplorasi setiap resep masakan baru? Dan gue kagak bisa jawab. Gue hanya tersenyum aja sama si boss sebab sampai empat bulan nikah ini gue masih jarang negok istri gue masak. Iya, gue dan istrikan orang kantoran. Jadi, sarapan dan makan siang tuh di kantin dekat kantor. Makan malem paling nanti beli lauk di rumah makan dekat rumah. Tapi jangan jelekin istri gue ya! Jangan bilang kalau istri gue kagak pandai masak! Kalau hari libur kalian ngapain? Ssst….seharusnya kalian nggak boleh nanya ini. Emang kenapa? Nggak pa pa sih, sebab nanti kalian akan berpikir aneh-aneh. Memang apa jawabannya? Kalian ngapain? Hehehehe….kalau libur gue sama istri berduaan aja di kamar seharian. Ngapain? Ih kepo amat. Gue sama istri tidur seharian di kamar. (tamat)

#30DWC
#Day12
#OneDayOnePost

Comments

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,