Skip to main content

Catatan Perjalanan Bag 2 : Batam - Jakarta - Malaysia - Madinah


9 Februari 2018, niat awal perjalanan itu di mulai. Kopor dan satu tas jinjing berwarna coklat sudah rapi dan siap menemani perjalananku. Jadwal penerbangan dari Batam ke Jakarta di e-ticket tertera pukul 13.30 wib. Tetapi, beberapa hari yang lalu email dari Lion Air menyatakan jika jadwal keberangkatan ditunda hingga pukul 15.30 wib.
Selepas sholat jumat kupesan grab dan tak lama kemudian Innova putih telah berhenti di halaman rumah. Aku dan anak-anak segera memasuki mobil, sedang pak sopir grab memasukkan dua tas bawaan. Sesampainya di bandara, suami dengan gesit segera melakukan check in bagasi atas namaku. Melihat layer informasi keberangkatan, nomor penerbangan pesawatku belum tertera di sana. Padahal biasanya jika jadwal keberangkatan satu setengah jam sebelumnya maka nomor pesawat akan tertera di sana. Suami berkata bahwa kemungkinan pesawat Lion air yang akan kutumpangi delay lagi. Terlebih hampir semua penerbangan Lion Air hari itu delay. Namun tidak mengapa, karena berarti waktu tungguku bertambah banyak yang itu berarti aku masih punya kesempatan lebih bersama anak-anak dan suami di luar. Meski pada kenyataanya sepertinya rencanaku untuk menemui beberapa teman ODOP di Jakarta harus dibatalkan.
Sesaat sebelum berangkat

Pukul 15.00 wib suami menyuruhku untuk masuk ke ruang tunggu. Setelah salam perpisahan dengan mereka, kulangkahkan kaki melewati alat deteksi dan duduk di ruang tungu. Seperti pesan Suami untuk menanyakan kepastian keberangkatan pesawat yang kutumpangi kepada petugas di ruang tunggu. Sebab jika hari itu keberangkatanku di batalkan, maka keberangkatan-keberangkatan berikutnya pun harus di batalkan. Sebab aku harus terbang ke Malaysia esok hari jam 05.00 Wib. Petugas Lion Air meyakinkan diriku jika pesawat menuju Jakarta dipastikan berangkat pukul 16.30 wib. Aku sedikit bernafas lega ketika petugas juga menunjukkan posisi fligt calon pesawat yantg akan kutumpangi di udara. Saat itu pesawat masih di atas pulau Sumatra. Pukul 16.15 wib, semua penumpang memasuki pesawat dan kemudian tinggal landas meninggalkan Batam.
Kurang lebih Pukul 17. 30 WIB pesawat mendarat di Jakarta. Dalam perjalanan menuju ruang pengambilan bagasi. Kuhidupkan gawai. Sebuah pesan masuk dari nomor yang tak di kenal. Pak Eko namanya. Seseoran yang ditugaskan dari Perusahaan Agro Bisnis untu k menjemputku. Seperti biasa cukup lama menunggu bagasi keluar dari mesin antrian. Dan bagasiku baru terlihat ketika adzan magrib sudah jauh selesai berkumandang.
Setelah keluar dari raung bagasi, kutelpon Pak Eko. Kulihat seorang lelaki muda berseragam coklat juga mengangkat gawai yang berdiri tak jauh di depanku. Kemudian dia tersenyum menghampiriku, dan dengan sigap mengambil alih kopor dan tas jinjing yang kubawa. Kami berjalan menuju halaman parkir. Mobil berjalan menuju Hotel Swissbell Inn Bandara. Meski letaknya yang tidak begitu jauh, namun tahukan bagaimana lalu lintas Jakarta yang harus mengikuti jalan satu arah dan lain sebagainya? Jarak tempuh menuju hotel Swissbell Inn Bandara memerlukan waktu lebih dari setengah jam.
Selama perjalanan, gawaiku terus berdering. Kuangkat dan aku tahu seseorang telah menungu kedatanganku di Hotel. Aku tak sabar untuk bertemu. (bersambung)

Comments

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,