www.kobowritinglife.com 23 April 2016 Senja yang muram, mendung tebal menggelayut di langit. Aku disini, di sudut coffebook yang agak sepi. Secangkir coffee latte masih mengepul hangat di depanku. Disampingnya tergeletak sebuah novel yang kuambil begitu saja di rak buku. Aku tak begitu semangat membukanya. Hanya menatap langit yang mulai menangis dari balik kaca. Sesekali kilat menyambar, menghias langit yang semakin muram. Aku tidak menunggu siapa- siapa disini, hanya menghabiskan waktu melawan sepi. Selalu seperti ini. di akhir minggu yang tidak sibuk. Hatiku selalu mangajakku untuk menikmati sore di sudut café ini, “Coffeebook Lovato”. Tapi sepertinya bohong jika aku tidak menunggu seseorang disini. Entahlah. Aku sendiri tidak yakin, karena tidak pernah ada janji. 12 Maret 2016 “Coffe latte satu dan pisang bakar topping keju” suara lelaki paruh baya memesan menu. Tak lama pesanan menghampiri lelaki paruh baya yang duduk di sudut dengan Novel bersampul biru di tan...
Mari menari bersama kata-kata dan imajinasi