www.pixabay.com Aku hanya bisa menatapmu ngilu. Ingin ku menyelam ke dasar hatimu, mencoba mengerti apa yang sesungguhnya terjadi. Meski aku telah bersamamu hampir satu tahun. Aku tetap belum bisa mengerti. Aku bisa melihatmu dengan jelas, ketika semangatmu sedang berapi-api. Atau terkadang hatimu yang gundah. Semua terpancar dari raut wajah manismu atau jika kalian perhatikan akan kalian dapatkan jawaban dari keresahan hatinya dari lengkungan bibir mungil itu. Aku merasakan kebahagiaan itu muncul ketika jemari lentikmu lincah menari di atas keyboard, menuangkan segala resah dan imaginasi yang kau pikirkan. Saat itu aku tahu jika kau lebih nyaman dengan duniamu yang sunyi. Ketika ceritamu usai, sesungging senyum menghias wajahmu. Binar-binar matamu memancarkan kepuasan tak terkira. Kebahagiaan sebagai seorang pemenang yang bisa menaklukan sebuah tantangan. Namun dua minggu ini tak ku temukan binar di matamu. Setiap hari berjam-jam kau hanya menatap layar moni...
Mari menari bersama kata-kata dan imajinasi